TAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN

Minggu, 13 Oktober 2013

Puisi Cinta


CINTA TERAKHIR

Mengendap begitu rupa
Tersekat dikedalaman jiwa
Melabuh meski kadang merapuh
Menghangatkan sunyi
Yang kadang gemericik di sudut terjauh
                 
            Waktu tlah membiarkanmu
            Mengisi altar persemayaman jiwa
            Yang tak terengkuh,tak tersentuh,kukuh….
            Menghias palung hati
            Melengkapi jejak kecilku
            Berjalan bersama kehidupan

Kelak jika ku tiada
Menjadilah pengantar doa-doa
Cinta Terakhirku………

Magnetic Resonance Imaging(MRI)

MRI

 


v  MRI: Deskripsi
     ·          MRI adalah sebuah metode pemeriksaan diagnoatik yang mulai digunakan sejak
tahun 1980. gambar yang dihasilkan juga merupakan hasil rekonstruksi komputer.
     ·          Namun berbeda dengan CT-Scan MRI tidak menggunakan radiasi ion melainkan
menggunakan medan magnet dan radiofrekuensi.
     ·          MRI merupakan studi pilihan bagi evaluasi pada sebagian besar lesi pada otak
dan spinal. MRI melakukan scan terhadap nukleus hidrogen yang merupakan atom
terbanyak ditubuh manusia.
v  Patofisiologi
     ·          Prinsip kerja
Ø  Alat yang digunakan akan menghasilkan medan magnet dengan kekuatan 3000 kali dari
medan magnet bumi.
Ø  Medan magnet yang dihasilkan oleh alat ini akan memberikan instruksi kepada proton yang ada dinukleus hidrogen.
Ø  Pada keadaan normal proton akan berada dalam arah atau letak yang acak.
Ø  Namun saat diberikan medan magnet maka proton akan menempatkan diri pada kutub medan magnet.
Ø  Kemudian akan dikirimkan radiofrekuensi yang akan menyebabkan vibrasi dari proton.
Ø  Sinyal radio yang dihasilkan akan direkan dan direkonstruksi menjadi gambaran jaringan.
Ø  Gambar yang dihasilkan oleh MRI berlawanan dari CT scan.
Ø  Tulang akan terlihat hitam pada MRI.
Ø  Penggunaan kontras dapat digunakan untuk memperkuat gambar.
v  Keuntungan penggunaan MRI
     ·          tidak terpapar radiasi
     ·          diferensiasi yang lebih baik antara abu-abu dan putih sehingga sangat baik pada
     ·          diagnosa MS dan infrak lakunar
     ·          gambaran lebih baik pada fossa posterior
     ·          gambaran lebih baik pada medula spinal
     ·          visualisasi lebih baik secara noninvasif menggunakan MR angiografi
v  Aplikasi
     ·          Pada klinis MRI digunakan untuk membedakan antara jaringan normal dengan
     ·          patologis seperti tumor otak.
     ·          Selain itu alat ini menyebabkan klien tidak terpapar radiasi yang meningkatkan resiko malignansi terutama pada fetus.
     ·          Selain penggunaan dalam diagnosa konvensional ada berapa penggunaan alternatif antara lain :
Ø  MRI fungsional : penggunaan MRI untuk memperlihatkan aktifitas otak
Ø  MRI Intraoperatif : pada operasi neurologis, aman dan tidak menghasilkan komplikasi


v  Asuhan keperawatan
     ·          Pengkajian
Ø  Alat ini menggunakan medan magnet maka bahaya yang ada adalah adamya interferensi
terhadap benda feromagnetik, seperti metal yang ditanam, alat pacu jantung.
Ø  Selain itu medan magnet ini juga tidak dianjurkan pada ibu hamil ena dikhawatirkan akan
mengganggu janin.
Ø  Selain itu alat ini lebih dekat mengelilingi klien dibandingkan CT Scan.
Ø  Sehingga dapat menimbulkan rasa cemas, atau pada klien tertentu dapat menimbulkan klaustrofobia.
     ·          Intervensi
Ø  ajarkan prosedur pemeriksaan
Ø  pindahkan alat bantu terutama yang dapat menyebabkan interferensi pada medan magnet

v  Aplikasi Klinis
           ·          MRI sebagai alat pemeriksaaan diagnostik pada sistem neurologis, alat ini dipergunakan
untuk memeriksa sebagian besar lesi pada otak dan spinal.
           ·          Selain itu alat ini juga memiliki kemampuan membedakaan struktur berwarna abu-abu dengan putih sehingga dapat dipergunakan pada multiple ssklerosis dan infark lakunar.
           ·          MRI tidak menggunakan sinar X, sehingga klien tidak terpapar radiasi.
           ·          Namun dalam pemeriksaan klien harus berada dalam alat sekitar 30 menit sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
           ·          Kadang dibutuhkan obat penenang dan penjelasan yang baik untuk mengatasi kecemasan klien.
v  Magnetic Resonance Imaging (MRI)
           ·          MRI adalah suatu lat diagnostic gambar berteknologi canggih yang menggunakanmedan
magnet, frekuensi radio tertentu dan seperangkat computer untuk menghasilkan gambar irisan
penampang otak.
           ·          MRI mendeteksi kelainan neurology lebih baik dari CT scan misalnya stroke,
abnormalitas batang otak dan cerebellum, dan multiple scleroisis.
           ·          Tujuan Pemeriksaan MRI:
Ø  MRI dapat mengidentifikasi zat kimia yang terdapat pada area otak yang membedakan tumor
otak dan abses otak
Ø  Perfusi MRI dapat digunakan untuk mengestimasi aliran darah pada
sebagian area.
Ø  Diffusi MRI dapat digunakan untuk mendeteksi akumulasi cairan (edema )
secara tiba-tiba.
           ·          Diagnosis Stroke
Ø  MRI menggunakan medan magnet untuk mendeteksi perubahan isi jaringan otak.
Ø  Stroke dapat mengakibatkan penumpukan cairan pada sel jaringan otak segera 30 menit setelah terjadi serangan.
Ø  Dengan efek visualisasi (MRI angiogram ) dapat pula memperlihatkan aliran darah di
otak dengan jelas.
Ø  Pemeriksaan MRI -- Infark pada stroke akut
o   Akut : Low signal ( hypointense ) pada area T1, high signal
                       ( hyperintense) pada spindensity dan/atau T2.
                         Biasanya diikuti distribusi vascular.Massa parenkim berubah.
o   Sub Akut : Low signal pada T1 , high signal pada T2 . Diikuti distribusi            vascular.Revaskularisasi dan rusaknya blood-brain barrier .
o   Old : Low signal pada T1 , high signal pada T2, kehilangan jaringan dengan         infark yang luas.
v  Implikasi keperawatan pada CT scan/MRI                                                                   
           ·          Persiapan klien
Ø  Memberikan form persetujuan tindakan
Ø  Periksa kebijakan RS, biasanya pasien puasa 8 jam sebelum pemeriksaan
Ø  Berikan medikasi 2 jam sebelum tes
Ø  Kaji kemungkinan reaksi alergi iodine. Laporkan kepada dokter atau radiologist jika
Ø  ditemukan riwayat alergi seafood.
Ø  Lepaskan peralatan yang terbuat dari logam.
           ·          Pengkajian
Ø  Dengan menggunakan CT scan dan MRI dapat diketahui serangan stroke disebabkan oleh iskemik atau perdarahan.
Ø  Defisit neurologi bervariasi berdasarkan pembuluh darah yang mengalami penyumbatan atau kerusakan otak yang terjadi.
Ø  Manifestasi klinik meliputi : deficit motorik, gangguan eliminasi, defsit sensori-persepsi, gangguan berbicara, dan gangguan perilaku.
Ø  Manifestasi ini dapat muncul sementara atau permanen tergantung iskemia atau nekrosis yang terjadi juga treatmen yang dilakukan.
           ·          Diagnosa keperawatan
Ø  Pemeriksaan CT scan/MRI dapat menunjang perumusan “diagnosa keperawatan tidak efektif perfusi cerebral” .
           ·          Intervensi keperawatan
Ø  Intervensi keperawatan bertujuan untuk mempertahankan perfusi serebral.
Ø  Jalan nafas, pola nafas, sirkulasi dan status neurologis juga dimonitor dengan ketat.
Ø  Pemberian oksigen dapat menjurunkan resiko hipoksia dan hiperkapnea yang dapat meningkatkan iskemia serebral dan tekanan intracranial.
Ø  Hindari suctioning lebih dari 15 detik karena dapat meningkatkan tekanan intracranial.
           ·          Penyuluhan pada pasien dan keluarga
Ø  Hindari makan atau minum sesuatu sebelum tes kecuali instruksi medik
Ø  Pasien kemungkinan dilakukan pemasangan intravena, ketika zat kontras disuntikkan,
Ø  pasien akan merasa hangat dan merasa seperti logam dalam mulut.
Ø  Tes dilakukan selama 30-90 menit
Ø  Pasien akan ditempatkan di atas meja dengan scanner mengelilingi kepala yang ditempatkan pada cradle .
Ø  Scanner akan menyebabkan kebisingan.
Ø  Pemeriksaan ini tidak menimbulkan nyeri
Ø  Seseorang akan selalu berada dekat pasien ketika dilakukan pemeriksaan.